Purwokerto Diguyur Hujan, Pantauan Hilal dari Menara Teratai Batal Dilaksanakan

Pemantauan hilal jelang Zulhijah 1445 H dari lantai 5 Menara Teratai Purwokerto batal dilaksanakan. Kota Purwokerto pada Jumat (7/6/2024) sekira pukul 17.00 WIB diguyur hujan deras hingga tidak memungkin dijalankannya pantauan hilal.

7 Jun, 2024 - 18:43
Purwokerto Diguyur Hujan, Pantauan Hilal dari Menara Teratai Batal Dilaksanakan
Tim pengamat Hilal dari Kemenag Banyumas tengah menyiapkan alat pantauan sebelum hujan turun mengguyur Purwokerto, Jumat (7/6/2024).)

INDONEWSPORTAL.COM- Pemantauan hilal jelang Zulhijah 1445 H dari lantai 5 Menara Teratai Purwokerto batal dilaksanakan. Kota Purwokerto pada Jumat (7/6/2024) sekira pukul 17.00 WIB diguyur hujan deras hingga tidak memungkin dijalankannya pantauan hilal.

Anggota Tim Badan Hisap Rukyat Daerah (BHRD) Kabupaten Banyumas Aris Nurohman, S.HI MSi mengatakan, pemantauan hilal jelang Zulhijah 1445 H dalam proses pelaksanaannya terhambat karea hujan turun cukup deras.

"Sementara belum ada tempat yang lebih representatif untuk dilaksanakannya rukyatul hilal selain di Menara Teratai. Ketinggiannya juga masih memadai," katanya.

Aris menjelaskan pihaknya memiliki opsi lokasi pemantauan hilal di Desa Banjarpanepen, Sumpiuh. Ada satu titik di wilayah tersebut dengan ketinggian dan pemandangan yang cukup bagus.

Melalui kepedulian dari salah satu anggota BHRD Banyumas terhadap rukyatul hilal, ke depan terbuka opsi untuk dapat dilaksanakan pemantauan hilal di titik tersebut. 

"Karena posisinya memang tinggi" terang dia.

Dia mengatakan, dari hasil survei tim BHRD ke lokasi, jika kondisi normal dan terang, maka opsi pemantauan hilal di Desa Banjarpanepen dapat dilaksanakan. Informasinya pohon besar di sebelah Barat yang dapat mengganggu pemantauan hilal saat ini juga sudah ditebang.

Kendala justru terjadi ketika turun hujan yang membuat akses jalan menuju ke lokasi jauh lebih sulit karena sebagian medannya masih berupa tanah lempung.

"Itu baru opsi. Pemandangan untuk pantauan hilal lebih luas. Lokasi belum kami usulkan ke Pemkab Banyumas karena kami masih dalam tahap observasi," pungkas Dosen Ilmu Falah Universitas Islam Negeri Saizu tersebut. (*)

Ardhi Nugroho Indonewsportal Media Reporter