Dindik Banyumas Usulkan Sanksi untuk Kontraktor Ruang Guru SD Negeri 2 Sidabowa yang Ambruk
Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas mengajukan usul ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) agar kontraktor yang membangun ruang guru SD Negeri 2 Sidabowa dikenai sanksi. Saat ini, ruang guru yang ambruk sekitar setengah bulan lalu itu sedang dibangun ulang.
INDONEWSPORTAL.COM- Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas mengajukan usul ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) agar kontraktor yang membangun ruang guru SD Negeri 2 Sidabowa dikenai sanksi.
Saat ini, ruang guru yang ambruk sekitar setengah bulan lalu itu sedang dibangun ulang. Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas Ichya Mahluqie mengatakan, pembangunan ulang ruang guru SD Negeri 2 Sidabowa tersebut menjadi tanggung jawab penuh kontaktor.
Hal itu karena saat bangunan tersebut ambruk memang masih masuk dalam masa pemeliharaan. Pekerjaan pembangunan ulang ruang guru itu sudah dimulai sejak Senin (3/6/2024).
Luqie mengatakan, pembangunan ulang ruang guru yang ambruk tersebut dibatasi waktu sampai dua bulan mendatang.
"Tepatnya harus sudah selesai pada 3 Agustus mendatang," kata Luqie, Jumat (7/6/2024).
Luqie menegaskan, meski ruang guru itu sedang dibangun ulang, sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kegiatan tersebut, dia tetap akan mengajukan usul pemberian sanksi terhadap kontraktor itu kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) .
Luqie mengatakan, penyebab pasti ambruknya ruang guru tersebut masih dalam tahap kajian. Dia menambahkan, soal sanksi merupakan kewenangan LKPP.
Dia menambahkan, kontraktor yang mendapat proyek pembangunan ruang guru SD Negeri 2 Sidabowa tersebut total mengerjakan dua proyek fisik bangunan sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Banyumas untuk tahun 2023.
Luqie mengatakan, untuk memastikan pembangunan ulang ruang guru SD Negeri 2 Sidabowa berjalan sesuai spesifikasi dan batas waktu pekerjaan, Dinas Pendidikan Banyumas menerjunkan pengawas ke lapangan.
"Mereka mematau pekerjaan yang tengah dilakukan," kata Luqie. (*)