Pembudidayaan Andaliman, Kisah Sukses UMKM di Toba, Sumatera Utara
Marandus Sirait, pengusaha rempah Andaliman, yang membawa kekayaan rempah Nusantara dari Danau Toba, Sumatera Utara, ke panggung internasional. Ia mengungkapkan perjalanan dari pendirian UMKM hingga kemitraan sukses dengan PT Bank Rakyat Indonesia dalam menghadapi tantangan, termasuk pandemi Covid-19, dan upaya untuk membangkitkan popularitas rempah Andaliman melalui program Beli Kreatif Danau Toba.
Terra Patria dikenal akan kekayaan rempah Nusantara yang melimpah. Salah satunya adalah rempah Andaliman, atau dalam bahasa Latinnya dikenal sebagai zanthoxylum acanthopodium, yang menjadi identitas khas Danau Toba, Sumatera Utara.
Rempah ini menawarkan citarasa pedas, getir, panas, mentol, serta aroma harum yang mirip dengan aroma jeruk, yang dapat digunakan sebagai bumbu masakan atau diolah menjadi keripik, bandrek, dan berbagai hidangan serta minuman lainnya.
Marandus Sirait, salah satu pengusaha rempah Andaliman di Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, menjadi pelopor dalam budidaya Andaliman di wilayahnya. Inisiatifnya telah menginspirasi masyarakat sekitar untuk ikut terlibat dalam usaha serupa.
Pada tahun 2017, Sirait memulai usahanya dengan mendirikan UMKM CV Andaliman Mangintir, yang fokus pada budidaya dan penjualan rempah Andaliman, baik dalam bentuk segar maupun kemasan, di pasar domestik maupun internasional.
Untuk memulai usahanya, Sirait menginvestasikan modal awal sebesar Rp50 juta, yang digunakan untuk membeli bibit, peralatan produksi, sewa lahan, dan kebutuhan lainnya. Proses pertumbuhan Andaliman memakan waktu sekitar 1 tahun, dengan masa panen biasanya dimulai dari bulan Maret hingga Juni.
Harga eceran Andaliman berkisar antara Rp15.000 hingga Rp250.000 per kilogram, tergantung pada ketersediaan stok. Meskipun menghadapi tantangan selama pandemi Covid-19 pada tahun 2020, di mana pasar menjadi sulit, Sirait berhasil menjaga usahanya tetap berjalan.
Kerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi kunci bagi kelangsungan usahanya, dengan BRI memberikan modal tambahan dan dukungan produksi seperti angkong, APD, dan bibit Andaliman.
Untuk membangkitkan kembali popularitas Andaliman pasca-pandemi, BRI mengajak pengusaha rempah untuk berpartisipasi dalam program Beli Kreatif Danau Toba 2021. Selain itu, BRI juga mendukung promosi produk Andaliman melalui berbagai acara di berbagai daerah.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menegaskan komitmen BRI dalam mendukung UMKM, dengan fokus pada pemberdayaan dan peningkatan kelas nasabah KUR.
BRI optimis dapat mencapai target penyaluran KUR sebesar Rp165 triliun pada bulan September 2024, melalui percepatan graduasi dan penambahan nasabah baru. (*)