Wujudkan Indonesia Emas, Pemprov Jateng Akselerasi Penanganan Stunting Serentak
Pemprov Jawa Tengah memulai akselerasi penanganan stunting secara serentak dengan menabuh kentongan pada peringatan Hari Keluarga Nasional 2024. Kick-off program ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kolaborasi semua pihak dalam menurunkan angka stunting, mengingat keluarga adalah wadah pertama pembangunan SDM. Sekda Jawa Tengah, Sumarno, menekankan pentingnya peran keluarga dan sinergi berbagai pihak untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
INDONEWSPORTAL.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah memulai langkah akselerasi penanganan stunting secara serentak di seluruh wilayahnya.
Kick-off program ini ditandai dengan menabuh kentongan dalam rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2024 di GOR Satria Purwokerto, Rabu (12/6/2024) pagi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menegaskan pentingnya peringatan Hari Keluarga Nasional bagi Pemprov Jawa Tengah.
"Ini sangat penting dan strategis, karena mengingatkan kita kembali akan arti penting sebuah keluarga," kata Sumarno kepada Indonewsportal.
Sumarno menekankan bahwa keluarga merupakan wadah pertama dan utama dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).
"Pembangunan SDM, khususnya di Jawa Tengah dan Indonesia, dimulai dari keluarga. Keluarga adalah sekolah pertama untuk SDM Indonesia," lanjutnya.
Ia juga menyampaikan bahwa untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, kunci utamanya adalah pembangunan SDM.
"Peringatan Hari Keluarga ini menjadi pengingat kita terkait penanganan masalah stunting, kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. Ini adalah momentum untuk lebih peduli dan berkolaborasi erat dalam menurunkan angka stunting di Jawa Tengah," jelas Sumarno.
Sumarno mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil evaluasi, upaya penurunan stunting di Jawa Tengah masih belum cukup akseleratif.
"Harapannya, dengan kick-off penanganan stunting secara serentak hari ini, kita bisa lebih akseleratif. Kami membuka pintu bagi semua pihak untuk berperan dan berkontribusi, karena penanganan stunting ini tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah saja, tetapi harus melibatkan semua pihak," pungkasnya.
Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting, Pemprov Jawa Tengah mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk sektor swasta dan organisasi masyarakat, untuk berkolaborasi.
"Kita memerlukan perhatian, peran, dan kontribusi dari semua pihak. Penanganan stunting ini memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta," tambah Sumarno.
Dengan langkah ini, Pemprov Jawa Tengah berharap bisa mempercepat penurunan angka stunting, meningkatkan kualitas SDM, dan pada akhirnya mewujudkan Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar yang memerlukan kerja keras dan kolaborasi dari seluruh elemen bangsa.