Simbol Toleransi, Hardiknas, Ratusan Siswa Banyumas Bawa Tarian Pancasila
Ratusan siswa SMP di Kabupaten Banyumas membawakan Tarian Pancasila saat Upacara Peringatan Hardiknas, di Alun-Alun Purwokerto, Kamis (2/5/2024). Penampilan tari kolosal tersebut memang memberikan warna-warni tersendiri dalam upacara Peringatan Hardiknas. Namun, yang tak kalah penting juga memberikan khasanah pengetahuan siswa-siswi di Banyumas.
PURWOKERTO, BANYUMASINDONEWSPORTAL.COM- Ratusan siswa SMP di Kabupaten Banyumas membawakan Tarian Pancasila saat Upacara Peringatan Hardiknas, di Alun-Alun Purwokerto, Kamis (2/5/2024).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs Joko Wiyono MSi mengatakan, tarian kolosal Pancasila itu melambangkan semangat toleransi dan saling menghargai perbedaan yang ada.
Menurutnya, pendidikan sebagai tempat yang harus bisa menerima berbagai perbedaan. Dia mengingatkan, itu sebagai implementasi dari nilai yang terkandung dalam Bhineka Tunggal Ika.
Dalam peringatan Hardiknas tahun 2024 ini, kata Joko Wiyono, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas tetap menjaga dan mewujudkan sekolah sebagai tempat persemaian rasa saling menghargai dan mengapresiasi perbedaan yang ada.
Penampilan tari kolosal tersebut memang memberikan warna-warni tersendiri dalam upacara Peringatan Hardiknas. Namun, yang tak kalah penting juga memberikan khasanah pengetahuan siswa-siswi di Banyumas.
Joko mengatakaan, warna warni yang ada antara lain ialah dibawakannya tarian dari Aceh Betawi, Jawa, dan Bali . Tarian Pancasila dibawakansekitar 188 siswa dan tarian rumeksa 50 siswa. Mereka ialah siswa dari SMPN 1 dan 2 Wangon.
Sementara, Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan, peringatan Hardiknas di Kabupaten Banyumas menjadi momentum untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Menurut dia, pelaksanaan kurikulum merdeka belajar terbukti memberikan ruang bagi siswa dan guru agar dapat berkembang lebih kreatif.
"Kita berharap dengan IPM yang terus naik maka hidup sehat dan umur panjang, angka harapan hidup menjadi tinggi," jelasnya.
Saait ini, IPM di tahun 2023 berada kisaran angka 73,8 persen. Dia berharap angka tersebut harus ditingkatkan lagi.
Selain IPM, Hanung mengatakan, pada tahun 2024 ini, Pemkab Banyumas mematok perbaikan 1.800 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
"Kita akan bergotong-royong. Bisa ada bantuan dari perguruan tinggi, pengusaha dan sebagainya. Satu rumah kisaran Rp 20 juta sampai Rp 30 juta," lanjutnya. (*)