Larisnya Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Tahun 2023
Pada tahun 2023, tren penjualan mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) menunjukkan pertumbuhan signifikan di Indonesia, dengan prospek yang optimis untuk tetap berkembang pada tahun 2024 berkat kehadiran model dan merek baru di pasar mobil listrik Tanah Air.
JAKARTA - Pada tahun 2023, tren penjualan mobil listrik berbasis baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) menunjukkan pertumbuhan signifikan di Indonesia, dengan prospek yang optimis untuk tetap berkembang pada tahun 2024 berkat kehadiran model dan merek baru di pasar mobil listrik Tanah Air.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) mobil listrik nasional mencapai 13.858 unit pada Januari-November 2023, mengalami peningkatan sebesar 75,33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 7.904 unit.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menjadi pemimpin pasar mobil listrik di Indonesia dengan penjualan wholesales sebanyak 6.847 unit per November 2023. Model Ioniq 5 menjadi primadona dengan penjualan tertinggi, yaitu 6.552 unit, didorong oleh insentif PPN 10% dari pemerintah.
HMID juga mencatat penjualan positif untuk model baru, Ioniq 6, yang berhasil terjual sebanyak 260 unit.
Franciscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia, menyatakan bahwa kontribusi mobil listrik terhadap total penjualan mobil di Indonesia mencapai 2%, setara dengan pangsa pasar mobil hatchback di Tanah Air.
HMID mengklaim berkontribusi sebanyak 50% terhadap seluruh penjualan mobil listrik nasional, menunjukkan potensi besar pasar mobil listrik di Indonesia.
Meskipun tidak menyebutkan target penjualan untuk tahun 2024, HMID yakin dapat terus bersaing di pasar mobil listrik nasional, bahkan dengan adanya Pemilu tidak dianggap sebagai hambatan bagi pertumbuhan industri mobil listrik.
Wuling Motors juga mencatat keberhasilan dengan model Air EV yang mendominasi pasar mobil listrik nasional dengan penjualan wholesales mencapai 4.784 unit hingga November 2023.
Peluang penjualan Wuling terbuka lebar pada tahun 2024 dengan peluncuran model baru, BinguoEV, yang mendapat lebih dari 3.000 surat pemesanan hanya dalam sebulan setelah diperkenalkan ke publik.
Dian Asmahani, Marketing & Sales Director Wuling Motors, menyatakan bahwa baik Air EV maupun BinguoEV memiliki pasar yang berbeda, tetapi keduanya memberikan dampak positif bagi penjualan Wuling.
Agen Pemegang Merek (APM) China lainnya, PT Sokonindo Automobile, juga berusaha meningkatkan penetrasi mobil listrik melalui merek DFSK dan Seres. Hingga November 2023, penjualan wholesales Sokonindo Automobile mencapai 203 unit.
Model Seres E1, yang diproduksi secara lokal di pabrik Sokonindo Automobile di Cikande, Banten, berhasil mencatat sekitar 1.000 surat pemesanan hingga akhir Desember 2023.
Ahmad Rofiqi, Marketing Head Sokonindo Automobile, menyatakan tekad perusahaan untuk meningkatkan penjualan model DFSK Gelora E dan Seres E1 pada tahun 2024, serta terus melakukan studi dan riset untuk mengembangkan mobil listrik baru di Indonesia.
Sementara itu, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) mencatatkan penjualan wholesales mobil listrik sebanyak 169 unit per November 2023.
Kariyanto Hardjosoemarto, Sales and Marketing Director Mercedes-Benz Distribution Indonesia, menyatakan bahwa penjualan mobil listrik Mercedes-Benz dapat tumbuh lebih tinggi jika tidak ada kendala suplai, dengan model EQS dan EQE menjadi yang paling laris.
Meskipun Pemilu dapat mempengaruhi konsumen mobil listrik segmen premium untuk menunda pembelian, MBDI yakin bahwa penjualan mobil listriknya akan tetap meningkat asalkan Pemilu berjalan aman.
Tanpa memberikan rincian lebih lanjut, MBDI juga mengkonfirmasi rencananya untuk meluncurkan beberapa model mobil listrik baru di Indonesia sepanjang tahun 2024.