Sebut Banyak Politik Uang dan Ingin Perbaiki Pengawasan, Imam Arif Mundur dari Pencalonan

Ketua Bawaslu Kabupaten Banyumas Imam Arif Setiadi menyatakan mundur dari proses pencalonan dalam kontestasi Pilkada Banyumas tahun 2024. Dia memilih fokus dalam proses pengawasan. Imam Arif menyatakan, dalam proses Pileg dan Pilpres lalu, telah terjadi banyak pelanggaran, yang jangan sampai terulang kembali dalam proses Pilkada nanti.

30 May, 2024 - 17:44
Sebut Banyak Politik Uang dan Ingin Perbaiki Pengawasan, Imam Arif Mundur dari Pencalonan
Ketua Bawaslu Banyumas Imam Arif Setiadi saat memberikan keterangan pers.

INDONEWSPORTAL.COM - Ketua Bawaslu Kabupaten Banyumas Imam Arif Setiadi menyatakan mundur dari proses pencalonan dalam kontestasi Pilkada Banyumas tahun 2024. Imam Arif memilih fokus dalam proses pengawasan.

Imam Arif memang sempat digadang-gadang akan meramaikan perhelatan Pilkada di Banyumas. Dia bahkan sempat mengambil formulir pendaftaran Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) di kantor DPC PDI Perjuangan Banyumas, dan kantor DPD PAN Banyumas. 

Kala itu, Imam menyatakan, Banyumas membutuhkan perubahan. Dia juga didorong banyak pihak untuk maju. Namun, setelah mengambil formulir pendaftaran, Imam Arif tidak mengisi dan mengembalikan formulir tersebut. 

"Semua proses pencalonan saya hentikan semua. Terimakasih untuk dukungan dari semua pihak. Baik seniman, tokoh ormas, tokoh pemuda dan kerabat serta kawan yang telah mendorong saya untuk maju dalam pilkada 2024," kata Imam, Kamis (30/5/2024).

Imam Arif memutuskan untuk fokus pada pengawasan Pilkada lantaran merasa tidak puas dengan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden lalu. Dia bertekad akan memperbaiki dalam Pilkada 2024 ini.

"Kita belum maksimal. Kala itu, marak politik uang dan ketidaknetralan aparatur negara dalam Pemilu lalu. Kita akan berusaha perbaiki di momen pilkada," jelasnya. 

Dia berharap, Pilkada 2024 di Kabupaten Banyumas dapat berjalan sehat dan bermartabat.

"Saya memastikan agar Pilkada sehat dan bermartabat. Saya fokus di Bawaslu, dan memutuskan untuk tidak mengikuti proses menjadi calon kepala daerah," kata dia.  

Imam, yang mengusung tagline Banyu Mili (Banyumas Milih Imam) dalam proses Pilkada ini, mengatakan, perjalanan selama ini telah memberinya banyak pengalaman berharga. Dia mengakui, selama ini dia telah banyak bertemu banyak kalangan.

"Saya bersilaturahmi dan berusaha mendengar apa yang dirasakan oleh masyarakat. Itu semua adalah hal yang tak bisa dinilai," ujar dia. (*)

Ardhi Nugroho Indonewsportal Media Reporter