Peresmian Gugus Depan Pramuka di Lapas Kelas IIA Purwokerto dan Rutan Kelas IIB Banyumas, Membentuk Karakter Positif Warga Binaan

Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) meresmikan berdirinya Gugus Depan (Gudep) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Purwokerto dan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Banyumas.

Prosesi peresmian Gudep 06.0754-06.0755 untuk Lapas Kelas IIA Purwokerto dan Gudep 10.0758-10.0759 untuk Rutan Banyumas yang berlangsung Rabu, 22 Meo 2024 ini dihadiri oleh berbagai pihak, yang turut menyaksikan.

Peresmian ditandai dengan pengukuhan dan pelantikan pengurus Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) serta pembukaan tirai papan nama kedua pangkalan tersebut.

Dalam kesempatan ini, Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, Bayu Irsahara, dan Kepala Rutan Kelas IIB Banyumas, Jumedi, dilantik sebagai Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) Gerakan Pramuka, lengkap dengan pembacaan ikrar dan penyematan tanda jabatan.

Hanung Cahyo Saputro, S.STP, M.Si, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Mabicab, memberikan sambutan positif terhadap upaya pembinaan kepramukaan bagi warga binaan, mengakui bahwa pembinaan tersebut berpotensi membentuk karakter, akhlak, dan kemandirian yang positif sebelum warga binaan kembali ke masyarakat.

Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, Bayu Irsahara, A.Md.IP., S.Sos., yang juga menjabat sebagai Ketua Mabigus, menyatakan bahwa salah satu peran utama Lembaga Pemasyarakatan adalah membentuk warga binaan menjadi individu yang memiliki karakter dan kepribadian yang baik, sejalan dengan tujuan Pembinaan Pramuka.

Dia menambahkan bahwa pembentukan Gudep Pramuka merupakan langkah penting dalam memperkaya metode pembinaan karakter dan kepribadian warga binaan melalui kegiatan Pramuka.

Agus Nur Hadie, S.Sos., M.Si, Ketua Kwarcab Banyumas, menyambut baik pendirian Gudep ini sebagai sebuah terobosan yang dilakukan bersama-sama oleh Lapas Purwokerto, Rutan Banyumas, dan Kwarcab Banyumas.

Dia berharap kehadiran Pramuka akan memberikan nilai tambah bagi warga binaan dan lembaga pemasyarakatan itu sendiri.

Agus juga menekankan bahwa pendidikan dan pelatihan Pramuka dapat dilakukan di mana saja, tidak hanya terpaku pada lembaga formal seperti sekolah. (*)