Juara Liga Europa 2024, Atalanta Putus Rekor Bayer Leverkusen

Atalanta meraih kemenangan bersejarah dengan mengalahkan Bayer Leverkusen 3-0 di final Liga Europa 2023/24, menghentikan catatan tak terkalahkan Leverkusen. Ademola Lookman mencetak hat-trick, membawa Atalanta meraih trofi besar kedua mereka. Pelatih Gian Piero Gasperini mengungkapkan strategi cermat di balik kemenangan ini. Meskipun Leverkusen gagal mencatatkan musim sempurna, mereka masih memiliki kesempatan di final DFB Pokal.

23 May, 2024 - 19:19
Juara Liga Europa 2024, Atalanta Putus Rekor Bayer Leverkusen

INDONEWSPORTAL.COM – Dalam laga dramatis yang berlangsung di Stadion Aviva, Dublin, Atalanta berhasil mencatatkan sejarah baru dengan meraih trofi Liga Europa 2023/24 setelah mengalahkan Bayer Leverkusen dengan skor meyakinkan 3-0, Kamis dini hari WIB, 23 Mei 2024.

Kemenangan ini tidak hanya menghentikan rentetan 51 laga tak terkalahkan Leverkusen, tetapi juga menandai trofi besar kedua bagi Atalanta sejak terakhir kali menjuarai Coppa Italia pada musim 1962/1963.

Ademola Lookman menjadi bintang lapangan dengan mencetak hat-trick di menit ke-12, 26, dan 75.

Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, mengungkapkan rahasia di balik kemenangan gemilang timnya.

"Kami menyaksikan pertandingan mereka, mempelajari semua pendekatan mereka, dan dua pertandingan di semifinal melawan Roma juga sangat membantu,” ujar Gasperini kepada Sky Sport Italia.

Pendekatan strategis yang matang ini terbukti efektif dalam menghancurkan pertahanan Leverkusen. Gasperini juga memuji penampilan Lookman, yang bertransformasi dari seorang pemain sayap menjadi striker yang tajam.

"Lookman mencetak tiga gol indah, ketika dia tiba dia bukan seorang striker, lebih dari seorang pemain sayap, tetapi kualitas terbaiknya ada di dekat gawang," tambahnya.

Bagi Leverkusen, kekalahan ini adalah yang pertama di musim 2023/24 di semua kompetisi, menghentikan catatan mengesankan mereka di angka 51 laga tak terkalahkan.

Tim asuhan Xabi Alonso sebelumnya sangat diunggulkan untuk menang, mengingat performa mereka yang luar biasa di Liga Jerman, DFB Pokal, dan Liga Europa.

Namun, Atalanta berhasil mematahkan harapan Leverkusen untuk mencatatkan musim sempurna dan meraih treble winners. Meski begitu, Leverkusen masih memiliki kesempatan untuk menutup musim dengan gelar ketika mereka menghadapi Kaiserslautern di final DFB Pokal pada 26 Mei 2024.

Bagi Gian Piero Gasperini, ini adalah trofi besar pertama dalam karier kepelatihannya yang panjang.

"Rencana permainan kami berhasil dari awal hingga akhir dan para pemain ini luar biasa," pungkas Gasperini.

Keberhasilan ini tidak hanya membuktikan kehebatan strategi Gasperini tetapi juga mengukuhkan posisi Atalanta sebagai salah satu kekuatan baru di sepak bola Eropa.

Dengan kemenangan ini, Atalanta mengukir sejarah baru dan memberikan kebanggaan bagi para pendukung mereka. Sementara itu, Bayer Leverkusen harus mengevaluasi kembali strategi mereka dan bersiap untuk final DFB Pokal yang akan datang.

Keajaiban Leverkusen Sudah Habis

Kegagalan dalam laga final Liga Europa kemarin menandai titik terendah bagi Leverkusen dalam musim ini.

Meskipun sebelumnya mereka mengukir rekor yang mengesankan, kekalahan mereka di tangan Atalanta di Aviva Stadium, Dublin, Irlandia, membuat Leverkusen harus merelakan trofi itu slip dari genggaman mereka.

Sebelum final kemarin, Leverkusen telah menjadi tim yang tak terkalahkan sepanjang musim 2023/2024, mencatat 51 pertandingan tanpa kekalahan.

Kekuatan mereka terletak pada kemampuan untuk mencetak gol dan melakukan comeback di menit-menit terakhir saat tertinggal. Namun, di final ini, keajaiban itu pupus.

Xabi Alonso, pelatih Leverkusen, mengakui bahwa Atalanta memberikan tantangan yang sangat besar bagi timnya.

"Kami tidak mampu mengatasi situasi sulit yang dihadapi, karena Atalanta memainkan permainan yang sangat taktis dan membutuhkan respons cepat. Mereka bermain sangat baik dan kami tidak bisa menemukan celah untuk membalikkan keadaan," ujarnya setelah pertandingan.

Meskipun kekalahan ini menyakitkan, Xabi Alonso menolak untuk larut dalam kesedihan. Baginya, kekalahan ini harus dijadikan momentum pembelajaran bagi timnya.

"Kami harus menggunakan kegagalan ini sebagai motivasi untuk lebih berkembang. Prestasi kami musim ini telah luar biasa dan kami harus bangga. Kini, kami akan belajar dari kesalahan ini," tambahnya.

Meskipun kalah di Liga Europa, Leverkusen masih memiliki kesempatan untuk meraih satu trofi lagi di musim ini. Mereka akan bermain di final DFB-Pokal pada Sabtu mendatang, dan Xabi Alonso percaya bahwa ini adalah kesempatan bagi timnya untuk bangkit kembali.

"Kami harus mengevaluasi pertandingan ini dengan bijaksana, karena kami memiliki pertandingan besar lainnya pada Sabtu nanti," pungkasnya.

Aiman Daiki Kuncoro Indonewsportal Media Reporter