Cegah Abrasi, 500 Relawan Tanam 1.600 Cemara Laut di Pantai Widarapayung

Kabupaten Cilacap termasuk salah satu wilayah yang rawan bencana tsunami dan abrasi. Rabu (5/6/2024), 500 relawan melakukan penanaman 1.600 cemara laut di Pantai Widarapayung. Kegiatan tersebut merupakan langka Pemerintah Kabupaten Cilacap sebagai upaya preventif terhadap potensi bencana tsunami dan abrasi pantai.

5 Jun, 2024 - 19:02
Cegah Abrasi, 500 Relawan Tanam 1.600 Cemara Laut di Pantai Widarapayung
Penanaman pohon oleh Pj Bupati Cilacap Awaluddin Muuri di Pantai Widarapayung.

INDONEWSPORTAL.COM - Kabupaten Cilacap termasuk salah satu wilayah yang rawan bencana tsunami dan abrasi. Rabu (5/6/2024), 500 relawan melakukan penanaman 1.600 cemara laut di Pantai Widarapayung.

Kegiatan tersebut merupakan langka Pemerintah Kabupaten Cilacap sebagai upaya preventif terhadap potensi bencana tsunami dan abrasi pantai.

Penjabat Bupati Cilacap, Awaluddin Muuri, menyatakan berterimakasih atas partisipasi 500 relawan yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

"Kami sangat menghargai kepedulian para relawan," katanya.

Awaluddin mengatakan, upaya penanggulangan bencana tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko bencana secara masif dan berkelanjutan.
Penanaman pohon tersebut juga dalam rangka mitigasi dan vegetasi pantai.

Dia menambahkan, penanaman 1.600 cemara laut dan kelapa itu bila dirawat dan tumbuh maka akan bermanfaat bagi semua. Bukan hanya untuk penanggulangan bencana namun juga untuk sektor pariwisata.

"Jika sejuk karena banyak pohon, maka masyarakat akan berkunjung. Ini bisa membuat pendapatan desa maupun masyarakat setempat bertambah," katanya.

Awaluddin menegaskan, kegiatan yang dikaitkan dengan Hari Lingkungan Hidup itu menandai komitmen Pemkab Cilacap mewujudkan lingkungan yang semakin bersih, sejuk, dan nyaman.

Kegiatan itu juga upaya mempertahankan piala Adipura, termasuk ikhtiar meraih Adipura Kencana. Dia pun mendorong masyarakat terlibat dalam upaya bersih sampah.

Menurutnya, sampah yang berasal di sekitar sungai larinya ke laut lagi. Budaya masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya ini yang harus terus dilakukan.

"Sampah juga bisa menimbulkan bencana banjir," katanya.

Awaluddin mengatakan, Cilacap telah memiliki inovasi pengelolaan sampah. Menurutnya, sampah bisa diubah menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis. Pengelolaan sampah bisa dilakukan sejak dari rumah tangga.

Terutama dengan melakukan proses pemilahan. Yakni, dengan memisahkan antara sampah basah dan sampah kering. (*)

Ardhi Nugroho Indonewsportal Media Reporter