Erris Aliefyansyah, Mahasiswa Magang Jepang UHB yang Menyebarkan Kebaikan dari Negeri Sakura ke Indonesia

Erris Aliefyansyah, mahasiswa magang Jepang UHB, menginspirasi dengan kisahnya tentang berbagi kebaikan dari Jepang ke Indonesia. Meskipun sibuk dengan program magangnya, Erris tetap aktif sebagai relawan kegiatan sosial, terutama saat bulan Ramadan. Selain menyebarkan bantuan kepada yang membutuhkan, Erris juga menceritakan pengalamannya selama bulan puasa di Jepang, di mana masyarakatnya sangat toleran terhadap agama dan kepercayaan. Melalui Program Magang Jepang UHB, Erris mendapat banyak pengalaman berharga dan berharap bisa kembali ke Jepang sebagai perawat yang sebenarnya.

1 May, 2024 - 23:33
Erris Aliefyansyah, Mahasiswa Magang Jepang UHB yang Menyebarkan Kebaikan dari Negeri Sakura ke Indonesia
Erris Aliefyansyah (kedua dari kiri), Mahasiswa Magang Jepang UHB yang Menyebarkan Kebaikan dari Negeri Sakura ke Indonesia.

BANYUMAS.INDONEWSPORTAL.COM, PURWOKERTO - Setiap program magang Jepang yang diadakan oleh Universitas Harapan Bangsa (UHB) Purwokerto selalu menghadirkan kisah inspiratif. Salah satunya adalah kisah Erris Aliefyansyah, mahasiswa magang yang aktif sebagai relawan kegiatan sosial.

Program magang ke Jepang tidak hanya memberikan pengalaman dunia kerja, tetapi juga pelajaran tentang kemandirian, kerja keras, dan tanggung jawab. Para alumni program ini sering kali merasa ingin kembali ke Jepang untuk merasakan pengalaman yang berbeda dan berharga.

Erris Aliefyansyah, atau Erris, berangkat ke Jepang pada Desember 2023 untuk menjalani program magang sebagai perawat lansia. Dia merupakan bagian dari batch ke-6 program magang Jepang UHB Purwokerto.

Meskipun sibuk dengan program magang, Erris tetap melanjutkan kegiatan sosialnya, terutama saat bulan Ramadan. Dia menyebarkan bantuan dari para donatur kepada orang-orang yang membutuhkan.

"Jarak bukan halangan untuk menebarkan kebaikan," ungkap Erris, putra dari Fahrika Risdy dan Erwanti.

Kegiatan sosial Erris pada Ramadan tahun ini berbeda dari sebelumnya. Selain jarak antara Indonesia dan Jepang, kegiatan ini dilakukan di tempat dan konsep yang berbeda pula.

Erris, yang tergabung dalam Komunitas Ruang Berbagi, tahun ini menyasar bantuannya pada sekolah-sekolah di Kecamatan Bojongsari dan Karangreja Kabupaten Purbalingga.

"Selain bantuan berupa uang dan kebutuhan sekolah, kami juga mewakafkan Alquran yang berasal dari para donatur," jelas Erris.

"Tahun ini jelas lebih berat, karena saya harus mengkoordinasikan semua dari Jepang. Tapi Alhamdulillah, masih banyak yang mendukung dan beberapa donatur menyalurkan sebagian rezekinya melalui saya."

Selain menjadi kepuasan pribadi, kegiatan sosial ini juga membuka pintu silaturahmi. Beberapa dosen dari UHB dan Yayasan Pendidikan Dwi Puspita juga turut mendonasikan Alquran.

"UHB selalu menekankan kepada mahasiswanya agar bisa menjadi pribadi yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan sosial menjadi salah satu cara untuk mencapai hal tersebut," tambahnya.

Erris juga menceritakan pengalamannya selama bulan Ramadan di Jepang. Dia mengatakan bahwa masyarakat Jepang sangat toleran terhadap agama dan kepercayaan. Mereka menghormati peserta magang yang menjalani ibadah Puasa Ramadan.

"Di Jepang, ada Masjid yang menggelar salat Tarawih dan Salat Jumat setiap minggunya. Bahkan selama Ramadan, masjid itu selalu menggelar buka bersama bagi masyarakat muslim yang berbuka puasa," jelasnya.

Meskipun demikian, Jepang tetap menerapkan kedisiplinan tinggi dalam sistem kerja dan waktu.

"Di Jepang, orang-orangnya sangat tepat waktu. Tapi hal itu tidak mengganggu kami saat menjalankan ibadah puasa. Malah, kami semakin teratur dalam mengatur waktu," tambah Erris.

Erris menyebut momen terbaiknya adalah saat Hari Raya Idul Fitri. Saat itu, seluruh masyarakat muslim menggelar Salat Ied. Banyak orang Indonesia yang hadir dalam kegiatan tersebut, sehingga suasana Lebarannya sama seperti di Indonesia.

"Lebaran di Jepang menjadi obat kerinduan bagi saya. Saya kaget mengetahui ternyata banyak orang Indonesia yang berada di Okinawa bagian atas. Jadi, saya semakin banyak memiliki relasi dan pertemanan lewat Lebaran kemarin," tutupnya.

Semua pengalaman dan cerita selama bulan Ramadan tersebut hanya bisa dirasakan melalui Program Magang Jepang dari UHB. Erris sangat berterima kasih kepada UHB yang memberinya kesempatan untuk belajar dan mendapatkan pengalaman di luar negeri.

"Dulu saya gagal masuk universitas negeri, jadi setelah lulus SMK saya tidak melanjutkan pendidikan selama setahun. Ternyata di tahun berikutnya saya dipertemukan dengan UHB dan sampai sekarang ini menjadi keputusan terbaik saya, yaitu melanjutkan pendidikan di UHB. Dan saya yakin bahwa 'rencana Allah selalu yang terbaik'," tambahnya.

Erris berharap bisa kembali ke Jepang sebagai perawat yang sebenarnya, bukan lagi sebagai perawat magang.

Aiman Daiki Kuncoro Indonewsportal Media Reporter