Sebagian Jemaah Haji Banyumas Kloter 19 Alami Kelelahan Fisik

Sebagian jaamah haji Banyumas di tanah suci dikabarkan mulai mengalami kelelahan fisik. Meski tidak sampai harus dirawat di rumah sakit, kondisi mereka tetap dipantau oleh petugas kesehatan yang ada.

INDONEWSPORTAL.COM - Sebagian jaamah haji Banyumas di tanah suci  dikabarkan mulai mengalami kelelahan fisik. Meski tidak sampai harus dirawat di rumah sakit, kondisi mereka tetap dipantau oleh petugas kesehatan.

Kepala Kantor Kemenag Banyumas melalui Pelaksana harian (Plh) Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), H Naufal Iskandar, SHI mengatakan, secara umum kondisi kesehatan jemaah haji Banyumas di Madinah masih baik-baik saja.

Namun, dari laporan petugas haji, ada sebagian jemaah di kloter 19 yang sudah mengalami kelelahan fisik.

Meski demikian, belum ada jemaah yang harus dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atau rumah sakit di Madinah.

"Jemaah yang mengalami kesehatan beristirahat di hotelnya masing-masing dengan pemantauan dari petugas kesehatan," kata Naufal.

Naufal menjelaskan, saat ini yang menjadi fokus Kantor Kemenag Banyumas, Bagian Kesra dan Dinas Kesehatan yaitu pemberangkatan satu calon haji laki-laki asal Desa Keniten Kecamatan Kedungbanteng yang masih tertunda keberangkatannya.

Yang bersangkutan tergabung dalam kloter 19. Dia tertunda keberangkatannya karena sakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Informasi dari rumah sakit, saat ini calon jemaah haji bersangkutan sudah dapat diberangkatkan ke tanah suci untuk menjalani ibadah haji.

"Kami terus berkoordinasi dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo agar ketika ada kekosongan dua seat penerbangan bisa diinformasikan ke Banyumas," terang dia.

Namun, sekarang ini, untuk seat penerbangan ke tanah suci dari  Embarkasi Solo selalu penuh.

"Kita tunggu sampai ada informasi," katanya.

Jika tidak ada kekosongan seat sampai jadwal penerbangan terakhir, maka konsekuensi ialah jemaah haji Banyumas asal Keniten tersebut akan diberangkatkan masuk kloter 100 atau sapu jagad.

"Saat ini di Banyumas tidak ada jemaah yang masuk kloter sapu jagad. Sempat ada empat orang tetapi sudah naik semua terbang ikut kloter 20," pungkas Naufal.

Di bagian lain, Ketua kloter 19 Dr H Edi Sungkowo MPd meminta seluruh jemaah haji Banyumas agar selalu kompak dan selalu berkoordinasi dengan ketua kloter dan petugas haji yang lain.

Dengan kekompakan tersebut, maka setiap petugas haji bisa menjadi pelayan yang baik bagi jemaahnya sendiri maupun yang lain.

"Setiap ada masalah dikoordinasikan. Di Madinah banyak sekali kegiatan  ibadah. Semua harus mampu bertoleransi dengan berbagai macam perbedaan," kata dia. (*)