INDONEWSPORTAL.COM – Kabupaten Purbalingga, melalui audiensi antara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Purbalingga, Mukodam, dengan Perkumpulan Pencinta Sanggul Nusantara, menegaskan komitmennya untuk mengenalkan Desa Wisata Karangbanjar sebagai produsen sanggul terkenal.
Mukodam menjelaskan bahwa Desa Karangbanjar di Kecamatan Bojongsari memiliki beberapa pengrajin sanggul yang berbasis industri rumah tangga. Pengrajin di desa ini telah memproduksi berbagai jenis sanggul, konde, dan gelung cepol sejak sebelum tahun 1976.
Kerja sama dengan pengusaha asal Korea Selatan pada tahun 1976 menjadi cikal bakal berdirinya PT. Royal Korindah, yang memproduksi sanggul dengan bahan baku rambut asli.
“Khusus untuk sanggul atau gelung, cikal bakalnya berada di Desa Karangbanjar dengan bahan baku dari rambut asli,” ujarnya.
Desa Karangbanjar, diakui Mukodam, memiliki potensi besar sebagai pusat pengrajin sanggul yang dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Seiring dengan peningkatan minat terhadap produk-produk budaya dan tradisional, desa ini berpeluang menjadi destinasi wisata unggulan di Purbalingga.
Mukodam menambahkan bahwa pengembangan Desa Wisata Karangbanjar tidak hanya akan memperkenalkan produk sanggul, tetapi juga mendorong perekonomian lokal.
Industri rumah tangga yang menghasilkan sanggul, konde, dan gelung cepol memiliki potensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat melalui penjualan produk-produk mereka ke pasar yang lebih luas.
“Kami berharap, dengan adanya festival dan kerja sama pendistribusian, produk sanggul dari Desa Karangbanjar dapat dikenal lebih luas dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat,” tambah Mukodam.
Ketua Umum Perkumpulan Sanggul Nusantara, Ninoek W Sunaryo, menjelaskan bahwa sejak tahun 2023, pihaknya telah mengadakan event Festival Sanggul Nusantara Roadshow di enam kota besar: Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Surabaya.
Pada tahun 2024, acara ini akan kembali digelar, dengan harapan kick off pada bulan Agustus di Kabupaten Purbalingga.
“Harapan kami, kita akan melakukan kick off di Purbalingga sekaligus mengenalkan desa wisata sanggul dan kerja sama pendistribusian sanggul,” ungkap Ninoek.
Perkumpulan Pencinta Sanggul Nusantara berperan penting dalam mempromosikan sanggul sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.
Dengan mengadakan festival dan roadshow di berbagai kota besar, perkumpulan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melestarikan dan mempromosikan sanggul sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia.
Ninoek W Sunaryo menegaskan bahwa kerja sama dengan pemerintah daerah seperti Purbalingga sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan dari upaya-upaya pelestarian budaya ini.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah, festival dan kegiatan promosi dapat berjalan lebih lancar dan mencapai hasil yang maksimal.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Pemkab Purbalingga dan berharap kolaborasi ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam melestarikan dan mempromosikan budaya lokal,” kata Ninoek.
Dengan adanya komitmen dan kerja sama yang kuat antara pemerintah daerah, pengrajin lokal, dan perkumpulan budaya, masa depan Desa Wisata Karangbanjar sebagai produsen sanggul tampak cerah.
Upaya ini diharapkan tidak hanya akan melestarikan warisan budaya, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan desa wisata ini dan menjadikannya salah satu destinasi unggulan di wilayah tersebut.
Dengan adanya promosi dan kerja sama yang baik, Desa Karangbanjar diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan menjadi pusat produksi sanggul yang dikenal di seluruh Indonesia dan mancanegara.