Perjuangan Definda Eka Riris Wulandari, Mahasiswi Difabel UIN Saizu Purwokerto Lulus dengan Pujian

Definda Eka Riris Wulandari, adalah mahasiswi dengan keterbatasan pendengaran dari UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto. Melalui ketekunan dan tekadnya, Riris berhasil meraih gelar sarjana 'Dengan Pujian' meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dalam lingkungan yang belum sepenuhnya inklusif.

BANYUMAS.INDONEWSPORTAL.COM - Walaupun terhambat oleh keterbatasan pendengaran, Definda Eka Riris Wulandari, mahasiswi dari UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, membuktikan kemampuannya dengan lulus kuliah meraih predikat 'Dengan Pujian'.

Sebagai bagian dari salah satu dari 494 wisudawan/wisudawati yang diwisuda di Auditorium UIN Saizu Purwokerto, Riris menyelesaikan program studi Bimbingan Konseling Islam (BKI) di Fakultas Dakwah.

Ia merupakan lulusan Disabilitas Tuli dari prodi BKI Angkatan 2020, berhasil menyelesaikan studinya di semester 8 dengan predikat "Dengan Pujian" dan IPK 3,65.

Riris mengalami berbagai tantangan dalam perjalanannya. Sebagai penyandang disabilitas tuli, ia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang belum sepenuhnya mendukung aksesibilitas untuk mahasiswa tuli.

Selama perkuliahan, Riris mengandalkan aplikasi transkripsi instan untuk mendengarkan penjelasan dosen dan bergaul dengan teman-temannya. Walaupun awalnya merasa malu dan takut dengan stigma yang mungkin muncul, pada akhirnya ia terbuka dengan identitasnya sebagai penyandang disabilitas tuli.

Setelah menghadiri sebuah workshop jurnalistik inklusif, Riris semakin percaya diri dan mulai terbuka dengan teman-teman serta dosen-dosennya. Saat ini, ia aktif berorganisasi di Komunitas Batir Isyarat Banjoemas dan terlibat dalam beberapa kegiatan advokasi untuk mewujudkan Kabupaten Banyumas yang inklusif.

Di akhir masa studinya, Riris mengikuti sertifikasi kompetensi skema Trainer di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto dan meraih Juara 2 tingkat nasional dalam lomba pengembangan Model Konseling dan Penyuluhan dalam Rangka Fordakom.

Keberhasilan Riris adalah bukti bahwa penyandang disabilitas juga memiliki potensi yang luar biasa. Namun, kesadaran dan perhatian dari berbagai pihak sangatlah penting dalam memastikan kesetaraan akses bagi mahasiswa disabilitas dalam dunia pendidikan. (*)