Pengairan Sawah di Empat Desa Kemranjen Dijadwalkan Bergiliran

Pengairan sawah di empat desa di Kecamatan Kemranjen, Banyumas, dijadwalkan secara bergiliran. Langkah ini diambil karena debit air di Bendung Petarangan II mengalami penurunan signifikan akibat musim kemarau. Sultoni, Mantri Pengairan dari UPTD PU Wilayah Sumpiuh, menjelaskan bahwa jadwal pengairan bergiliran ini dibuat untuk memastikan distribusi air yang merata ke sawah seluas 173,5 hektare di desa Petarangan, Kecila, Alasmalang, dan Karangjati. Petani juga melakukan upaya tambahan seperti menguras sedimentasi dan meningkatkan ketinggian mercu bendung untuk memastikan pengairan berjalan lancar.

INDONEWSPORTAL.COM - Pengairan sawah seluas 173,5 hektare di empat desa Kecamatan Kemranjen akan dilakukan secara bergiliran. Desa-desa tersebut meliputi Petarangan, Kecila, Alasmalang, dan Karangjati.

Sultoni, Mantri Pengairan dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD PU) Wilayah Sumpiuh, menjelaskan bahwa jadwal pengairan bergilir ini dibuat karena debit air di Bendung Petarangan II telah menurun drastis hingga sekitar 50 persen dari kondisi normal. Penurunan debit air ini disebabkan oleh musim kemarau.

Berdasarkan data dari Pos Hujan Kemranjen/Bendung Petarangan II, sejak Mei hingga Jumat (24/5), tidak ada hujan yang tercatat.

"Sawah di empat desa tersebut masih dalam tahap pengolahan lahan dan membutuhkan banyak air. Kebutuhan air normalnya mencapai 217 liter per detik untuk 173,5 hektare, namun saat ini debit air yang tersedia hanya sekitar 109 liter per detik," ujarnya.

"Oleh karena itu, dibuatlah jadwal pengairan bergiliran agar air dapat terdistribusi hingga ke hilir," tambah Sultoni.

Jadwal pengairan bergiliran ini disepakati melalui musyawarah yang melibatkan kepala desa dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Dharma Tirta.

Jadwal tersebut telah mulai diterapkan sejak Senin (20/5) dan semua pihak terkait diharapkan untuk menjalankannya dengan baik, sehingga pengairan bisa merata hingga ke wilayah hilir.

Selain itu, petani pengguna air juga melakukan upaya tambahan untuk memastikan distribusi air dari Bendung Petarangan II ke sawah-sawah di empat desa ini berjalan lancar.

"Petani bekerja bakti untuk menguras sedimentasi dan meningkatkan ketinggian mercu bendung," tambah Sultoni.