Mengedukasi Pencegahan Stunting, Peran BKKBN dan Pesantren Biroyatul Huda

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan edukasi pencegahan stunting di Pesantren Biroyatul Huda Batuanten, Cilongok. Dalam acara haul Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah SAW, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menjelaskan tentang strategi pencegahan stunting dan visi Indonesia emas 2045. Kiai Asroru Maula, Pengasuh Pesantren, juga mengungkapkan relevansi momen haul dalam mengedukasi tentang pentingnya pencegahan stunting.

BANYUMAS.INDONEWSPORTAL.COM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan edukasi tentang pencegahan stunting di Pesantren Biroyatul Huda Batuanten, Cilongok.

Edukasi ini disampaikan bersamaan dalam acara Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah SAW yang dilaksanakan pada Minggu, 19 Mei 2024.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menjelaskan bagaimana stunting dapat dicegah dengan menghindari 4 T, yaitu: terlalu muda menikah, terlalu dekat jarak kelahiran, terlalu banyak memiliki anak, dan terlalu tua saat melahirkan.

Sesuai anjuran BKKBN, usia minimal pernikahan bagi pria adalah 25 tahun dan bagi wanita minimal 21 tahun.

Hasto mengajak untuk bersiap menyambut generasi emas Indonesia pada tahun 2045. Melalui generasi emas ini, Indonesia diharapkan menjadi negara maju, dengan mayoritas penduduknya berusia produktif.

"Untuk mencapai Indonesia emas, sumber daya manusia Indonesia harus berkualitas. Oleh karena itu, pencegahan stunting menjadi sangat penting," tegasnya.

Selain menyampaikan visi besar tentang generasi emas Indonesia pada tahun 2045, dr. Hasto juga aktif berinteraksi dengan jamaah untuk memaparkan langkah-langkah praktis dalam mencegah stunting.

Mulai dari memberikan tablet tambah darah kepada remaja putri, memperhatikan asupan makanan yang kaya protein, hingga pentingnya pola asuh yang berdampak pada perkembangan kecerdasan.

Kiai Asroru Maula, Pengasuh Pesantren Biroyatul Huda, mengungkapkan bahwa momen haul Sayyidatina Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah SAW sangatlah relevan untuk mengedukasi tentang pentingnya pencegahan stunting. Menurut beliau, figur Fatimah Az-Zahra, putri Rasulullah SAW, memiliki keterkaitan yang kuat.

"Melalui sosok perempuan yang nantinya akan menjadi seorang ibu, peran dalam mendidik dan membesarkan anak-anak dimulai, yang menjadi fondasi penting dalam membentuk individu yang berkualitas," paparnya.

Oleh karena itu, memanfaatkan peringatan haul Sayyidatina Fatimah Az-Zahra sebagai sarana untuk mengedukasi tentang percepatan penurunan stunting yang disampaikan oleh kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, dianggap penting untuk meningkatkan pemahaman tentang stunting.

"Perempuan memiliki peran utama dalam struktur keluarga. Mereka adalah garda terdepan dalam membimbing anak-anak. Karena itu, pengetahuan mengenai pencegahan stunting sangatlah penting bagi mereka," jelasnya. (*)