INDONEWSPORTAL.COM – Dalam menghadapi tantangan sepinya Terminal Bulupitu, Dinas Perhubungan Banyumas mengambil langkah kreatif dengan menghadirkan konsep "Angkringan Bulupitu".
Inisiatif ini bertujuan untuk menghidupkan kembali terminal tipe A tersebut, sekaligus memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Kepala Dinas Perhubungan Banyumas, Agus Sriyono menyatakan bahwa keberadaan Terminal Bulupitu semakin hari semakin minim pengunjung, terutama akibat semakin berkembangnya akses transportasi alternatif di berbagai tempat.
Ia menyoroti bahwa Terminal Bulupitu yang memiliki area luas sering kali terlihat sepi dan gelap pada siang dan malam hari.
"Angkringan Bulupitu mereplikasi dari Yogyakarta dan Solo. Di Yogyakarta ada pendopo lawas dan di Solo ada Pasar Malam Sasono Krido. Di Purwokerto ada Angkringan Bulupitu," kata Agus.
Dalam peluncurannya pada Sabtu (27/7), Angkringan Bulupitu memberikan kesempatan bagi para pedagang dan pelaku usaha mikro untuk berjualan.
Saat ini, kegiatan angkringan ini diadakan setiap malam Minggu, dengan harapan bahwa jika respons positif dari masyarakat terus meningkat, jadwal bisa ditambah. Selain menjadi wadah bagi UMKM, Angkringan Bulupitu juga dirancang untuk menjadi tempat bagi anak muda Banyumas dalam berkreasi dan beraktivitas.
Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, mengapresiasi langkah yang diambil Dinas Perhubungan Banyumas. Ia menyebut bahwa Angkringan Bulupitu adalah upaya pemerintah daerah untuk mendorong sektor ekonomi Banyumas melalui pemberdayaan UMKM.
Hanung menekankan perlunya langkah strategis agar masyarakat tidak hanya berkerumun di pusat kota Purwokerto, tetapi juga tertarik untuk datang ke Terminal Bulupitu.
"Harus ada koordinasi dengan pihak-pihak lain yang mengurusi pariwisata, termasuk dengan Dinporabudpar supaya ada event yang diselenggarakan setiap Angkringan Bulupitu buka," katanya.
Untuk meningkatkan daya tarik Angkringan Bulupitu, Hanung menyarankan adanya sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar). Menurutnya, acara atau kegiatan rutin dapat menjadi magnet bagi masyarakat untuk mengunjungi terminal.
Di sisi lain, pemerintah juga tengah menyiapkan rencana "rebranding Banyumas". Inisiatif ini bertujuan untuk mengangkat sektor pariwisata, ekonomi, hingga UMKM di daerah tersebut.
Pada akhir bulan ini, pemerintah akan melakukan paparan dengan tim konsultan untuk menyusun strategi rebranding. Targetnya, perubahan tersebut dapat terlihat mulai tahun depan.
"Infrastruktur diperbaiki, lampunya terang dan sektor pariwisitanya terungkit," pungkas Pj Bupati.
Keberadaan Angkringan Bulupitu ini menjadi langkah inovatif untuk mengatasi sepinya Terminal Bulupitu. Dengan menggandeng pelaku UMKM, diharapkan terminal bisa kembali ramai dan menjadi tempat berkumpul yang menarik bagi masyarakat.
Tidak hanya sekadar tempat perhentian kendaraan, terminal ini diharapkan bisa menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi.
Terminal Bulupitu sendiri merupakan salah satu terminal terbesar di Purwokerto. Namun, seiring dengan meningkatnya penggunaan transportasi online dan kendaraan pribadi, jumlah pengunjung terminal mengalami penurunan signifikan.
Inisiatif angkringan ini diharapkan dapat mengembalikan keramaian terminal dan mempromosikan produk-produk lokal.
Selain fokus pada UMKM, Angkringan Bulupitu juga menawarkan ruang bagi anak muda untuk berkreasi. Dengan suasana yang santai dan terbuka, tempat ini dapat menjadi wadah untuk pertunjukan musik, pameran seni, dan berbagai kegiatan kreatif lainnya.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendukung bakat dan kreativitas generasi muda Banyumas.
Kolaborasi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan komunitas lokal menjadi kunci sukses dari Angkringan Bulupitu.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, terminal ini berpotensi menjadi destinasi yang tidak hanya ramai dikunjungi, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Dengan konsep ini, Terminal Bulupitu tidak hanya berfungsi sebagai tempat transit, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial yang memberikan nilai tambah bagi Purwokerto dan sekitarnya.