Dinkominfo Purbalingga Mulai Susun Masterplan Smart City pada RPJPD 2025-2045

Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) mulai menyusun Masterplan Smart City dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Menindaklanjuti arahan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, Dinkominfo menggelar Bimbingan Teknis tahap I untuk mempersiapkan pelaksanaan Smart City di Purbalingga. Kegiatan ini melibatkan berbagai stakeholder terkait dan fokus pada pembentukan Smart City yang berkelanjutan, inovatif, dan kolaboratif.

INDONEWSPORTAL.COM – Menindaklanjuti arahan dari Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) tahap I.

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Podcast Dinkominfo Purbalingga dan menjadi ajang koordinasi persiapan pelaksanaan penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) dan Quick Win Program Unggulan Tahap I.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Bidang Informatika Dinkominfo Kabupaten Purbalingga, Baryati, menyampaikan bahwa Pemkab Purbalingga berkomitmen untuk mewujudkan Purbalingga sebagai kota cerdas.

"Pada saatnya nanti kami akan mengundang seluruh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), unsur relawan TIK, pelaku UMKM Beceran, hingga perwakilan desa di tiap kecamatan terkait pembentukan smart city," ujar Baryati.

Baryati menambahkan, saat ini Pemkab Purbalingga belum menentukan OPD yang menjadi koordinator smart city, sehingga arahan dan masukan dari berbagai pihak sangat diperlukan.

"Kami juga mohon arahan dan berbagai masukan untuk penentuan koordinator smart city ini," tambahnya.

Sekretaris Dinkominfo Purbalingga, Sigit Dwi Pramono, menjelaskan bahwa pembentukan smart city berkaitan erat dengan peran Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.

"Pembentukan smart city kami harap memperhatikan arah dari RPJPD 2025-2045 yang saat ini sedang disusun," terangnya.

Sebelumnya, Kabupaten Purbalingga terpilih bersama sembilan kabupaten/kota lain di Indonesia untuk mendapat pendampingan dari Ditjen Aptika Kemenkominfo RI dalam pengembangan smart city.

Penandatanganan nota kesepakatan dilaksanakan secara daring pada Selasa (5/3) di Ruang Rapat Bupati. Plt Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan, Aris Kurniawan, menjelaskan bahwa program smart city ini merupakan realisasi dari Visi Indonesia Digital Tahun 2045.

Kepala Dinkominfo Kabupaten Purbalingga, Jiah Palupi Twihantarti, menyatakan bahwa langkah selanjutnya adalah mengaktualisasi enam dimensi menuju smart city, yaitu Smart Governance, Smart Economy, Smart Living, Smart Environment, Smart Society, dan Smart Branding.

"Mengaktualisasi keenam dimensi ini adalah langkah penting untuk mewujudkan Purbalingga sebagai kota cerdas," jelas Jiah.

Pada kesempatan Bimtek kemarin, perwakilan dari Kemenkominfo RI, Hari Kusdaryanto, menyampaikan arahannya secara daring. Dia menekankan bahwa keberhasilan smart city tergantung pada mindset dan komitmen, bukan hanya persoalan teknis.

"Pendekatan smart city sesuai amanat Undang-Undang adalah berbasis pemanfaatan teknologi, inovasi yang konvergen, serta kolaboratif," pungkas Hari.

Terpisah, Dirjen Aptika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, menambahkan bahwa kegiatan pendampingan ini akan memberikan pengetahuan bagi kabupaten/kota untuk membuat Masterplan Smart City.

"Komitmen ini akan diwujudkan dengan pembentukan Peraturan Daerah (Perda) terkait smart city agar Masterplan bisa diaktualisasikan," ujarnya.

Semuel menekankan bahwa membangun kota cerdas bukanlah tugas yang bisa diselesaikan dalam satu atau dua tahun, melainkan perlu diprogramkan selama 10 hingga 15 tahun dengan tahapan yang jelas.

Dengan adanya penyusunan Masterplan Smart City dalam RPJPD 2025-2045, diharapkan Purbalingga bisa menjadi kota yang berkelanjutan, berdaya saing, dan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang inovatif dan kolaboratif.