INDONEWSPORTAL.COM- Kasus thalasemia yang ada di Kabupaten Banyumas hingga April ini mencapai 257 orang. Jumlah tersebut membuat Banyumas menjadi kabupaten di Jawa Tengah dengan kasus thalesemia terbanyak.
Kasus thalasemia atau kelainan darah bawaan yang ditandai kurangnya hemoglobin dan jumlah sel darah merah dalam tubuh kurang dari normal di Banyumas memang terus meningkat beberapa tahun terakhir.
Jumlah Thalasemia di Kabupaten Banyumas pada tahun ini per April tercatat ada 257 kasus.
Angka tersebut sudah melebihi jumlah total penyakit thalasemia tahun 2023 dengan angka 248 kasus. Sementara, di tahun 2022 tercatat 243 kasus.
Pelaksana Seksi Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinas Kesehatan Banyumas Moch Ari mengatakan, kasus thalesemia sebanyak 257 orang per April ialah jumlah kasus thalasemia paling banyak dibanding kabupaten/kota lain yang ada di awa Tengah.
Sampai April ini, untuk angka kematian thalasemia di Banyumas dari data penanggung jawab program PTM ada dua orang.
"Satu orang dari Gumelar dan satu lainnya dari Kalibagor," kata Moch Ari.
Penyebab tingginya kasus Thalasemia di Banyumas dikarenakan telah berjalannya skrining Thalasemia pada siswa- siswi SMA/SMK/MA di Banyumas.
Selain itu, Kabupaten Banyumas juga sudah memiliki Peraturan Bupati terkait penanganan Thalasemia.
"Peraturan Bupati yang mewajibkan pasangan calon pengantin untuk mengikuti skrining thalasemia sebelum menikah," terang dia.
Dia mengatakan, untuk memperingati Hari Thalasemia yang jatuh bulan ini, Dinas Kesehatan Banyumas melaksanakan seminar peduli thalasemia dan penggalangan komitmen pencegahan dan pengendalian penyakit thalasemia.
Menurutnya, tujuan diadakan seminar tersebut untuk mewujudkan Banyumas bebas kelahiran thalasemia mayor.
"Kegiatan disertai penyerahan bantuan atensi dari Kemensos. Kegiatan diadakan pekan depan," pungkas Ari. (*)